Sabtu, 07 Januari 2012

Perawatan Motor Injeksi

Motor injeksi sebagai alat penyuplai gas bakar terbukti jauh lebih mudah dalam hal perawatan. Bahkan waktu pengerjaannya pun terbilang singkat. Sehingga buat pemilik motor tipe ini yang aktivitasnya tinggi, sangat diperbolehkan menggunkannya. Ongkos perawatan motor injeksi juga masih setara dengan tipe karburator. Dalam proses perawatan motor tipe ini, mekanik diwajibkan untuk memeriksa kebersihan bagian dalamnya serta lubang-lubang alirannya.
Untuk motor yang baru alan 500 km, 2.000 km sampai 4.000 km, biasanya motor injeksi hanya lakukan pemeriksaan komponen seperti busi, kerengangan klep, putaran stationer dan bersihkan filter udara setelah 2.000 km hingga selanjutnya. Komponen yang harus diganti setiap servis setelah motor menempuh jarak 1.500 sampai 2.000 km adalah pelumasnya saja. Adapun pemeriksaan di luar bagian mesin tiap servis, di antaranya rantai penggerak roda, rem, arah sinar lampu utama, sein dan lampu rem. Ditambah lagi cek kekencangan buat roda maupun bantalan kemudi.

Perawatan Power Steering

Power steering membantu pengemudi untuk mempermudah memutar roda kemudi. Manfaatnya, pengendalian mobil lebih mudah, menyenangkan dan tidak bikin otot pegal. Agar berfungsi optimal, rajin-rajinlah merawat perangkat ini.
Power steering ada dua macam: sistem fluida dan sistem elektrik. Sistem fluida menggunakan minyak rem untuk menggerakkan steering box. Sedangkan sistem elektrik menggunakan motor untuk menggerakkan steering box.
Yang akan dibicarakan di sini adalah sistem fluida, karena sistem elektrik dirancang untuk penggunaan jangka panjang yang praktis tidak memerlukan perawatan rutin.
Nur Hidayat, service manager sebuah perusahaan otomotif terkenal, memberikan beberapa tip sederhana yang bisa dilakukan di rumah. Namun beliau mengingatkan perawatan selanjutnya harus dilakukan di bengkel dengan teknisi terlatih.

1. Usahakan untuk tidak menunda-nunda jadwal servis berkala mobil anda. Power steering adalah salah satu item yang wajib di cek.

2. Di rumah, anda bisa mengecek warna minyak rem. Minyak rem yang kondisinya bagus, berwarna merah. Bila berubah warna menjadi hitam, tandanya minyak rem sudah jelek dan harus diganti. Guna penggantian minyak rem disarankan untuk dilaksanakan di bengkel dan dilakukan oleh teknisi terlatih.

3. Perhatikan volume minyak rem. Tidak disarankan menggunakan perangkat ini bila volume minyak rem dibawah tanda min (minimum) karena akan merusakkan seal dan komponen lain. Biaya perbaikannya sangatlah mahal. Jadi perhatikan stik wadah minyak rem. Bila tidak menyentuh permukaan minyak, berarti minyak rem sudah dibawah min. Segera dibawa ke bengkel karena ada kemungkinan telah terjadi kebocoran.

4. Gantilah minyak rem setelah 30,000 km atau satu tahun. Penggantian/penambahan minyak rem harus sesuai buku manual produsen mobil.

5. Pada saat servis rutin, mintalah mekanik untuk mengecek kondisi drive belt (belt penggerak pompa power steering yang berasal dari mesin).
Kalau belt ini putus, anda tetap bisa mengemudikan mobil anda, namun dibutuhkan tenaga ekstra karena power steering tidak berfungsi.

Indikasi power steering bermasalah adalah roda kemudi semakin berat diputar ; stir berderit ketika belok ; stir tidak konsisten, kadang terasa ringan dan kadang berat.
Agar awet, jangan paksa stir diputar habis/belok patah. Dan biasakan memeriksa kondisi minyak rem tiap dua minggu bersama dengan pemeriksaan cairan aki dan radiator.

Perawatan Transmisi Matic

Perangkat ini ternyata membutuhkan pula perhatian melebihi perangkat transmisi manual

Mobil bertransmisi otomatik memang lebih nyaman dibanding mobil dengan persneling manual, namun perangkat ini ternyata membutuhkan pula perhatian melebihi perangkat transmisi manual. Karena perangkat transmisi manual berbeda rancangan dan perangkatnya dengan transmisi otomatik. Bagaimana memelihara transmisi otomatik simak hal berikut ini :
  1. Waktu Penggantian Oli
    1. Kendaraan bertranmisi otomatik mengharuskan pelumas selalu dalam level standart untuk itu jadwal penggantian oli harus diperhatikan serius.
    2. Kekurangan pelumas dapat menimbulkan kerusakan pada sistem transmisi otomatik.
    3. Menurut buku petunjuk penggantian oli dilakukan setiap 40.000 km, namun ada juga yang mengganti oli pada jangka waktu 20.000 km-30.000 km.
  2. Menjaga Oilpan
    1. Perhatikan pula oilpan atau bak penampung oli yang terletak di kolong mobil. Oilpan pada transmisi otomatik cenderung lebih ke bawah sehingga besar kemungkinan terantuk polisi tidur atau bebatuan besar dan itu bisa menyebabkan kebocoran cairan oli.
    2. Kebocoran oli dapat menghentikan mekanisme kerja transmisi otomatik.
    3. Jika terjadi kebocoran oli sebaiknya kendaraan jangan dipaksakan untuk berjalan.
  3. Tuas di Posisi N
    1. Pada transmisi otomatik tertera huruf D (drive) dan N (neutral). Pindahkan tuas persneling ke posisi N apabila mobil berhenti di traffic light untuk mencegah keausan dan Anda pun tak capek menginjak pedal rem.
    2. Jangan menggunakan model D sambil menginjak pedal rem. Hal itu hanya akan mempercepat keausan komponen yang berhubungan dengan sistem atau kerja transmisi otomatik.
  4. Memfungsikan ON perangkat overdrive kendaraan.
    1. Sebab jika Anda memfungsikan OFF perangkat overdrive tersebut, maka hanya dapat menjalankan kendaraan pada posisi gigi 1,2 dan 3 saja sedangkan gigi 4 tidak digunakan. Hal itu akan menyebabkan konsumsi bahan bakar boros.
    2. Jika Anda menggunakan ON perangkat overdrive kendaraan, Anda bisa memanfaatkan gigi persneling mulai dari gigi 1 sampai dengan gigi 4.

Cara Kerja Mesin Diesel

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine)
Prinsip kerja motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan melalui proses reaksi kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar). Pembakaran pada mesin Diesel terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga mencapai temperatur nyala.








Cara Kerja Mesin Hybrid

Mesin pendorong mobil berteknologi hybrid memiliki 2 mesin yang berbeda :

Memilik Satu unit mesin bensin atau diesel dan sebuah mesin elektrik atau bisa disebut juga generator. Mesin utama yang digunakan adalah mesin bensin/diesel. Namun ukurannya relatif kecil dan memiliki tenaga yang lebih kecil dibandingkan mesin mobil normal. Ketika mesin bensin/diesel bergerak dengan putaran mesin yang relatif tinggi/berlebih saat itu pula mesin elektrik merubah energie dari perputaran mesin yang relatif tinggi/berlebih menjadi energie listrik dan selanjutnya disimpan di sebuah baterai khusus.
Energie yang berlebihan ini timbul dari mesin bensin/diesel . contoh : Pergerakan mobil pada jalan yang datar. Mesin hybrid memanfaatkan energie gerak yang dihasilkan oleh mesin bensin/diesel. Hal ini terjadi apabila pengemudi melepaskan pedal gas dan ketika menginjak pedal rem. Hal ini bisa disebut Renewable energie atau energie yang dapat didaur ulang atau dapat digunakan kembali. Apabila energie yang telah tersimpan di baterai sewaktu-waktu diperlukan secara otomatis maka energi yang tersimpan ini langsung di salurkan ke mesin elektrik dan kemudian dari mesin elektrik ini diubah menjadi energi gerak. Misalnya ketika mobil dalam keadaan menanjak atau ketika mobil ingin mendahului.
Mesin Hybrid dapat di juluki mesin yang dapat berpikir.
Misalnya ketika menunggu di persimpangan jalan/lampu merah, mesin bensin/diesel secara otomatis akan mati. Mesin bensin/diesel juga akan mati ketika pengereman dan ketika mesin tidak melakukan pembakaran/kompressi. Mobil hybrid tidak memerlukan tempat untuk pengisian baterai seperti telepon genggam, karena baterai akan diisi secara otomatis oleh mesin elektrik. Kedua mesin ini dapat bekerja sama dengan bantuan komputer dan sensor yang telah diprogram berdasarkan kebutuhan. Mobil Hybrid adalah mobil ramah lingkungan dan hemat energi.